Wednesday, December 05, 2012

I   N E E D    M Y    K I D S . . .

Sunday, November 25, 2012

Jika hatimu jenuh dengan rintihanku..
aku bisa mengerti...
Maka berhentilah mendengar..palingkan wajahmu
dan segera berlalu dari hidupku...

Jika otakmu sesak dengan isakku..
aku bisa mengerti...
Maka berhentilah berfikir untukku..alihkan fikirmu
dan segera menjauh dari hidupku..

kau lelah..aku tau..
dan aku sudah tak bertenaga...
mencoba berdiri
dengan menggapai-gapai seadanya...
tapi aku tetap akan mencoba berdiri...
dengan atau tanpa dirimu...

My one last cry

Limpahi aku dengan keagungan ilmuMu
agar dapat kumaknai kesenyapan yang tak berdimensi ini

Monday, October 29, 2012

This is just between You and me...

Saturday, October 20, 2012

Epilog buat anakku

Duhai anakku...
ketika tangismu memecah senyap dipenghujung malam...
ada getar bahagia perlahan merambat menggantikan perih dan derita..
dan rasa terguyur berkah menyelimuti jiwa saat terpilih
menghantarkan kehadiranmu
kugapai tubuh mungilmu yang masih merah, basah dan anyir..
kuhirup sengalan nafasmu dalam satu tarikan dalam...
kulumat tubuhmu dalam satu tatapan tajam dan penuh kagum..
kau dan kau begitu indah..
membuatku jatuh dalam cinta menyesakkan hanya kurang dari sedetik
cinta yang kutau harus kubayar mahal pada akhirnya
dengan kerinduan yang mematikan separuh hidupku

Duhai annakku...
hingga detik ini aku tak paham entah tugas apa yang teremban dalam janjimu
ketika Sang Raja menuntut sumpahmu bertuhankan yang satu
yang aku tau kau telah mengangkat sumpah setia
dan kelembutanNya mengizinkanmu menatap dunia
ruh-mu adalah substans yang bebas merdeka dengan kuasa penuh atas raga
tapi bukan tanpa batas
yang aku tau bahwa keterpilihanku adalah menemanimu
dalam menjaga keabsahan sumpahmu sujud pada satu titah
dan menggandeng kebebasan ruh-mu yang berkuasa penuh atas raga
bersenandung kisah kasih pilihan pengantar buaian pemikat jiwa
berdendang kidung abadi ritual suci dari wahyu yang tak terbantahkan oleh prahara

Maka dengarlah ini duhai anakku...
Janjimu janjiku sumpahmu dan sumpahku adalah satu dalam makna

Ketika meretas ikrar dan langkah tertahan indahnya pelangi nan manisnya madu
tundukkan pandanganmu rasakan teriknya mentari pun sinaran rembulan
hitunglah pergantian hari yang tak seberapa panjangnya menahanmu
dalam kelembutanNya menatap dunia serta kebebasan atas ruh dan ragamu

ketika dirimu tertahan beratnya memberi dan sakitnya melupakan
katupkan matamu resapi makna legalitas hidupmu dalam keheningan
bahwa pilihanmu berada pada gerbang cinta dan ikhlas...bukan yang lain

ketika lisanmu terbentur pahitnya puisi hidup dan getirnya lagu kesetiaan
rengkuh alam pikirmu angankan kisah pilihan pemikat jiwa
reguk tanpa beralasan saat pahit dan getir itu mengulang penggalan cerita suci
bentangkan hidup serta kesetiaanmu semata pada gerbang cinta dan ikhlas..
maka yakinlah anakku...penghujung jalanmu adalah menyingkap cahaya diatas cahaya

Canberra, rindu pada kicauan parkit-parkit kecilku

P e r j a l a n a n ....

Perjalanan panjang itu...
terbentur di titik ini
menyisakan pias
menyisakan nanar
dan juga gaung yang menggema indah

dari titik ini...
langkah tak jua pasti..
tak mengapa...
aku tidak lagi peduli
tak ada pinta dan janji
yang kugenggam erat seperti dulu
akankah dia diam disini
entah terbang ke utara ke selatan
bersama tiupan angin...aku tak lagi peduli
karena tak ada lagi pinta dan janji
yang akan aku genggam dengan erat
seperti dulu...

Friday, October 12, 2012

Love in a meaningless word

When love is just a meaningless word...
it will be nothing but a double side sword...
when you nodding you'll be in another world
and when shaking you're just rigor..

Monday, October 08, 2012

Gurauan hambar tak bermakna
mengiringi sepinya angan tak berujung
bertanya pada semilir angin pembawa asa
kemanakah langkah akan tertambat karang...

Saturday, September 29, 2012

Kontrak hidup

Ketika gelimang materi, ikatan keluarga dan tumpahan simpati..
menguji keabsahan kontrak transaksi kita...
diriku jatuh pada muara yang tak bertanggul...
mempertanyakan kepasrahanku pada garis dan kepingan takdirMu
mempertanyakan segala otoritas sekaligus keterikatan yang Kau tawarkan tanpa paksa
Mempertanyakan rasionalitas dan filsafat yang nyaris kujadikan cetak biru
Mempertanyakan rayuan rinduku pada kelembutan yang  meluluhlatakkan

Tingginya gelombang gelisah itu tak terbendung oleh tepi muara yang tak bertanggul
apakah karena menggunung, melaut dan menghampar dosaku yang tak berdefinisi
Kau tidak lagi mencintaiku?
membiarkan jiwa terpagari rangka bergelantung ringkih
pada podasi arogansi yang kehilangan makna dan rasa
Tolonglah (aku mengemis)...jangan lakukan itu padaku
Ketika segalanya menguji dan mempertanyakan makna kontrak kita...
aku mau untuk tidak peduli...

Thursday, July 12, 2012

Kau membendungku memaknai degupan jantung dan airmata karena kerinduan
kulirik corat-coretMu di atas kedua telapak tanganku...aku tak keberatan
wajahku menengadah dengan butiran air yang menghangat diujung mata..terperanjat
hatiku mahfum pada ujung perjalanan ini...bahwa cinta tak boleh bermakna lain
tak peduli pinggan bertahtakan emas ataukah tembikar yang tak tersentuh arang..
coretanNya bagiku cinta tak boleh bermakna lain...
bagimu berpasang-pasang cahaya mata teduh menanti adalah hakikat cintamu
coretanNya bagiku cinta tak boleh bermakna lain...
ambulasi itu harus kujalani sendiri...aku tak keberatan

Friday, July 06, 2012

Pertanyaan Mariyah dan Safiyyah...

Maafkan aku wahai Sang Pemaaf
jika tak kutunaikan kewajiban itu semestinya
ada galau yang bercanda disana
ketika keadilan dan kebijakan kupertanyakan
ada rasa yang tak bisa kudustai...
seringkih itukah bagian kami?
hanya mengulang pertanyaan Mariyah dan Safiyyah
kami ini hanya harta rampasan perang
yang diperlakukan sesuka pembeli
jika rasa tak suka yang bertengger..
sejuta puisi atas nama tuhan akan mengalun..

Maafkan aku wahai Sang Pemaaf
ketika keadilan dan kebijakan kupertanyakan
ada rasa yang tak bisa kudustai..
seperti itukah kami seharusnya?
Bukankah cahayaMu telah kau kirimkan?
membasuh ketimpangan dan noda itu?
ataukah itu cuma pesta sesaat?
hanya mengulang pertanyaan Mariyah dan Safiyyah
kami ini hanya harta rampasan perang..
yang diperlakukan sesuka pembeli
apakah pesta itu telah usai?
hingga kebodohan terbungkus sejuta puisi atas nama Tuhan?

Maafkan aku wahai Sang Pemaaf..

Wednesday, July 04, 2012

L i r i h ...

Rabbi..
genggam tanganku rengkuh tubuhku dalam pelukan cintaMu
tolonglah..
diriku mendamba hatiku kerontang
kuserahkan diriku utuh padaMu
pun dengan segala nikmat dan pengakuan segenap dosa
hanya air cintaMu yang mampu membasuh...

Makassar, 04 July 2012
rindu yang teramat sangat

Merindu sendiri...

Kau berbisik..
ada yang berubah pada diriku
tak akan pernah kusangkal adanya

Mengapa? engkau bertanya lirih
aku tahu hatimu teriris perih..
tak akan pernah mampu mulutku berkata
aku tahu engkau menanti...
dan tatapan matamu semakin sayu
penat dalam penantian..

Maafkan aku...
kau tidak akan mengerti..
pun jika engkau mengerti..
tak ingin hati ini ada sanggahan

terucap lewat cahaya tatapanku
hati ini merindu...
merindu pada yang terindah ...
yang hanya bisa kugapai dengan munajat
merindu pada satu wujud yang membuat hati gelisah sepanjang waktu

Biar kunikmati sendiri
tak akan pernah mampu mulutku berkata
maafkan aku...
kau tidak akan mengerti
pun jika engkau mengerti
tak ingin engkau menyanggah

Ilahi, anta maksudi wa ridhaka matlubi...


Thursday, May 17, 2012

Munajat cinta

Kamu milikku
aku milikMu
Kita berdua saling memiliki
Tak penat hati ini berbisik cinta padaMu
kuingin jika waktu itu tiba
kita bertemu
saat kita berdua benar-benar sedang dimabuk cinta

Canberra, 17/05/2012
Gelora cinta yang semakin tak terbendung

Monday, April 16, 2012

Jangan Menangis...

Jangan bersedih...
j a n g a n bersedih...
jangan b e r s e d i h...
ja-ngan bersedih...
jangan ber-sedih...

a k u mau....
tapi air mata tak mau t a h u
jatuh menitik mewakili r a s a

aku m a u...
tapi rasa tercampakkan
terlalu p i l u
p e r i h...
r e m u k
nyeri....
l a n t a k

Jangan menangis
j a n g a n menangis
jangan m e n a n g i s
ja-ngan menangis....
jangan me-nangis...

tak a p a
sebab hanya itu yang aku b i s a
untuk menghalau rasa tercampakkan...
terlalu p i l u
p e r i h...
r e m u k
N y e r i...
l a n t a k...

Saturday, March 31, 2012

Wajahku Saat ini...

Ketika doa tak lagi menjadi yang tertinggi
KehendakMu lah di atas segalanya
Ketika rasa hina menjadi pijakan hakiki
Perjumpaan denganMu lah penghalau segala duka...


Hackett-Canberra, 31 Maret 2012
Terlahir sendiri, menjalani sendiri dan menyongsong sendiri

Monday, March 12, 2012

Akulah sang Pemain Cinta itu...

Kau memandang aku memandang
Kau tersenyum aku memandang
Kau mendekat aku memandang
Kau menyapa aku memandang…
Aku tak mengerti, mengapa..berjuta tanya menyeruak dalam hati.
Sewindu bongkahan itu dorman.
Biarlah dia tetap seperti itu.
Sebab ketika itu ada yang bersikeras membangunkannya.
Terengkuh dan tersambut
Terluka dan berdarah..
lalu kembali dorman...
Hingga biarlah dia tetap seperti itu.
Kemudian…
Kau memandang aku memandang
Kau tersenyum aku memandang
Kau mendekat aku memandang
Kau menyapa aku memandang
Sekali lagi aku tak mengerti, mengapa…
Sewindu bongkahan itu terluka dan berdarah
Jika Akulah Sang Pemain Cinta itu…
Bukan dengan tanpa alasan aku bermain dengan bijaksana…
Sewindu bongkahan itu terluka dan berdarah
Menanti curahan penghela perih
datang dan pergi...tak mampu menyeka
Jika Akulah Sang Pemain Cinta itu...
Dan Kau mendamba...Sadarlah..
Akulah Sang Pemain Cinta itu...
Bukan dengan tanpa alasan aku bermain dengan bijaksana

Sunday, March 11, 2012

Aku bisa apa?...

KAU singkap tirai itu kembali
Jiwa melayang pada simpangan
Terengkuh ataukah terhempas
Duuhhh...jiwa ini hanya sujud pada kendali
Kembali ada azali itulah harapan
Duka bersama derita biarlah teretas


Canberra, 11/03/2012
pada simpangan yang menjenuhkan

Saturday, March 10, 2012

Berguru pada Sang Buih

Kaki berkeras mengajak melangkah
Lambat-lambat hati mengikut jua
Meski Jiwa menerawang perih
Pucuk, batang dan akar tak sekata

Sang Buih putih gemulai
Menari seiring musik jeram
Melenggang lembut meliuk mesra
Berputar sejenak saling menyapa
Tuk akhirnya kembali menari seiring musik jeram

Sang Buih berlaku bukan kehendak
Jeram menaruh telunjuk atas lenggangnya
Sang Jeram berlaku bukan kehendak
Gaib menaruh telunjuk atas arusnya

Pun pucuk,batang dan akar berlaku bukan kehendak
Gaib menaruh telunjuk atas segalanya


Canberra, 10 Maret 2012
Bingung dan resah...

Friday, March 09, 2012

Akhirnya...

Ketika semuanya jelas...
Kau akan memahami
Bahwa cinta yang sesungguhnya adalah...
Berbagi dan tersenyum...