Monday, October 02, 2006

Jalan panjang pencarianku

Satu gelombang membuncah dalam dadaku
Bola mataku perih, lidahku kelu.. tenggorokanku kering
Tubuhku berdiri kaku... mematung..pasi
Sebentar kemudian bergoyang keras
Aku berkeringat dengan akral tetap dingin
Ada apa denganku????

Mungkinkah karena dua hari yang lalu aku melihat si Fulan mati???
Terkapar tak berdaya sementara orang memujanya bagai orang yang kebal maut?
Mungkinkah karena kemarin aku melihat si Fulanah tewas???
Sementara dalam kepalaku masih terngiang rencananya untuk ini dan itu hari ini???
Mungkinkah karena hari ini aku melihat si Fulan lain juga mati???
Sementara aku baru saja melihatnya euphoria tak terkendali???
Atau mungkinkah karena kegelisahanku memuncak ...
mencoba menebak seuatu yang tidak pasti..... kapan giliranku akan mati??

Oh ya...
Tubuhku merasakan kegelisahan yang luar biasa....
Bukan hanya karena menanti giliran mati yang tak pasti
Tapi karena hati kecilku berkata...."aku pendosa"
Pikiranku didzalimi alam bawah sadarku....
Aku takut kegelapan yang menyesakkan itu...
Aku takut tanah menjepitku dengan amarah kebenciannya
menghempaskan tubuhku ke atas, ke bawah, ke kanan dan ke kiri tanpa ampun
Aku takut cacing menguliti kulitku, menyusup ke setiap lapisan dagingku,
menyeruput otakku dengan lahap dan mematuk bola mataku dengan girang
Aku takut menetap beribu tahun dengan penyiksaan tak henti

Aku tahu berkali-kali ku acuhkan panggilan-Mu
Aku tahu hal yang paling sering kulakukan adalah memakan bangkai saudaraku sendiri
Aku tahu hal yang paling ku sukai adalah menumpuk harta tak peduli dari mana dan milik syapa
Aku tahu hal yang paling kubenci adalah bila mendengar orang bercerita tentang kebaikan.. sok tahu
Aku tahu .....

Kembali.....
Beribu gelombang membuncah dalam rongga dadaku
Bola mataku sekarang basah, lidahku berdarah... tenggorokanku nyeri...
Tubuhku tidak lagi kaku tapi dingin dan basah....pundakku bergetar hebat
Seluruh tubuhku bergoyang..... ternyata aku telah mendzalimi diriku selama ini

Wahai Engkau Dzat yang Maha Berkehendak...
Aku ini pendosa... sementara rahmatMu luas membentang
Wahai Dzat yang Pengasih dan Penyayang
Sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Pengampun
Maka Ampunilah diriku... karena aku tak mampu mengampuni diriku sendiri


8 Ramadhan 1217 H
12.00 pm; UQ library